Jika kita melihat pada dunia kita sekarang, sungguh akan kita dapati pemandangan yang menyedihkan. Kita dihadapkan pada kenyataan dimana ilmu tanpa moral, teknologi tanpa moral, penemuam tanpa moral, pendidik (tidak sedikit, red) tanpa moral, rakyat tanpa moral, dan rumah tangga tanpa moral. Dari sinilah kemudian mulai bermunculan sebuah pendidikan baru yang sering disebut character building. Ada yang mengambil dari dunia barat, ada yang memodifikasi dari yang sudah ada, dan ada yang mencoba menemukan sendiri konsepnya.
“Sebaik-baik kalian adalah yang hidup pada zamanku (generasiku) kemudian orang-orang yang datang setelah mereka kemudian orang-orang yang datang setelah mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Apakah Islam mempunyai pendidikan karakter?
“Ketika kami bersama Nabi SAW, pada saat kami merupakan sosok pemuda-pemuda yang kuat. Kami belajar iman sebelum mempelajari Alqur’an, kemudia kami mempelajari Alqur’an, maka dengan begitu bertambahlah keimanan kami.” (Sunan Ibnu Majah)
Rasulullah Saw mengajarkan keimanan terlebih dahulu sebelum alqur’an. Begitulah cara Rasulullah Saw memberikan pembelajaran kepada para pemuda-pemuda sahabatnya. Para sahabat belajar IMAN sebelum belajar ALQURAN. Begitulah jika dipandang dari kacamata para sahabat. Tetapi, jika disaksikan dari abad kita hari ini, maka generasi sahabat adalah generasi yang teramat dahsyat dan terasa sangat jauh untuk bisa kita jangkau. Dan memang di tangan mereka Islam memakmurkan bumi.
Gabungan antara IMAN dan ALQUR’AN akan menghasilkan pribadi yang kokoh berahlak mulia penuh cahaya berbasis Alqur’an. Jadi inilah pendidikan karakter yang sebenarnya. Kenyataan inilah yang mendorong lahirnya GRIYA QURAN sebagai lembaga pendidikan yang berkonsentrasi pada tahfizh Alqur’an, penanaman tauhid dan ahlak qurani sejak dini. Sehingga bisa mendorong para santri untuk bisa hafal Alqur’an 30 juz sebelum masuk masa baligh.
Kenapa usia dini? Masa kecil adalah masa emas bagi manusia. Di usia dini inilah manusia menyerap berbagai informasi dengan mudah, di usia ini pula manusia mempunyai kemampuan lebih untuk menyerap dan mempelajari serta menghafal apapun dengan cepat dan tidak mudah hilang.
Perkenalkan kami dari GRIYA QURAN, adalah satu lembaga pendidikan Islam yang ingin memperdengarkan Alqur’an sejak dalam kandungan (instal qur’an) dan menciptakan anak anak yang hafal Quran sejak usia dini atau sebelum usia baligh (TAUD), serta untuk memperbaiki tahsin/bacaan Alqur’an (KINIK TAHSIN) Program ini dibuat dan dikelola langsung oleh GRIYA QURAN.
Saat ini GRIYA QURAN sudah memiliki 7 cabang, yaitu:
1. GRIYA QURAN 1 Pusat Lembang Bandung Barat
2. GRIYA QURAN 2 Pangkalan Garut
3. GRIYA QURAN 3 Cimbuleuit Kota Bandung
4. GRIYA QURAN 4 Mekarwangi Bandung Barat
5. GRIYA QURAN 5 Kiara Condong Bandung
6. GRIYA QURAN 6 Ciampea Bogor
7. GRIYA QURAN 7 Kalijati Subang
8. GRIYA QURAN 8 SagalaherangSubang
GRIYA QURAN pusat
membuka kesempatan
bekerja sama
dengan semua pihak untuk membuka
dan mengelola lembaga pendidikan Alqur’an di mana saja.
Untuk mendukung program ini, GRIYA QURAN membuka program Pelatihan Guru Tahfizh Qur’an (PGTQ). Program pendidikan selama 3 bulan ini bertujuan mencetak kader guru Alqur’an yang terampil dan hafal Alqur’an. Para kader guru akan ditugaskan di seluruh cabang GRIYA QURAN dan lembaga pendidikan yang bekerjasaama dengan GRIYA QURAN yang ada di seluruh Indonesia.
Secara administratif, Pondok
Pesantren Tahfizh Griya Qur’an telah terdaftar di Kementerian Agama Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 21079 pada
tanggal 26 November 2021 dengan Nomor Statistik Pesantren (NSP) 510032170570.
Semoga ini semua menjadi langkah awal terciptanya peradaban baru dalam mencetak
generasi Islam yang mampu hafal qur’an sebelum baligh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar